FILE MANAGEMENT IN OPERATING SYSTEM
Oleh :
Angki Pranamukti
Rifqi Muhammad Adam
Salasta Nastika Maulidya
Muhammad Iqbal Naf'iAmru
Azzahra Shafa 'Aini
Manajemen
File
Manajemen
File
Manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem
operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi.
File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang
digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi
suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan melakukan format.
File
File/berkas adalah representasi program dan data yang berupa kumpulan
informasi yang saling berhubungan dan disimpan di dalam memori dari
sebuah sistem komputer. Suatu file mempunyai nama dan ditunjuk
berdasarkan nama tersebut. File juga mempunyai komponen lain seperti
tipe, waktu pembuatan, nama dan nomor dari pembuatnya, serta besar
ukuran file.
File terdiri
dari empat struktur, yaitu :
Field :
elemen dasar data yang dapat diidentifikasikan oleh user menggunakan
nama, tipe, dan ukuran
Record :
sekumpulan field yang saling terkait
File :
sekumpulan record yang mengandung informasi yang digunakan oleh
program aplikasi untuk memberikan sebuah report/laporan.
Database :
sekumpulan file yang saling terkait dan berhubungan di berbagai
tingkatan untuk memberikan fleksibilitas akses data yang disimpan,
dan dapat terdiri dari lebih dari satu tipe file
Fungsi
Manajemen File
Manajemen file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang
menyediakan layanan-layanan berhubungan dengan penggunaan file ke
pemakai dan/atau aplikasi.Berikut ini adalah fungsi dari manajemen
file:
Memenuhi
kebutuhan manajemen data pengguna
Membantu
membuat file baru dalam komputer dan menempatkan file tersebut dalam
lokasi tertentu.
Melacak
keberadaan setiap file yang disimpan dan mempercepat pencarian file
Menjamin
bahwa data dalam file tersebut valid
Menyimpan
file dalam folder yang terpisah atau yang dikenal sebagai direktori
Mengoptimalkan
kinerja
Memberikan
dukungan I / O untuk berbagai jenis perangkat penyimpanan dan banyak
pengguna
Menyediakan
serangkaian standar antarmuka I / O yang terstandarisasi bagi
pengguna
Membuat
proses berbagi file antar pengguna yang sangat mudah dan user
friendly
Meminimalkan
potensi data yang hilang atau hancur
Arsitektur
Pengelolaan File
Pengelolaan file, biasanya terdiri dari :
Sistem Akses
Berkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file diakses.
Manajemen
File
Berkaitan
dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
a. Penyimpanan
b. Pengacuan
c. Pemakaian
bersama
d. Pengamanan
Manajemen
Ruang Penyimpanan
Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di perangkat penyimpanan.
Manajemen
Integritas File
Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi. Program
dapat mengakses file di sistem melalui sistem manajemen basis data
(DBMS) ataupun secara langsung melalui fasilitas yang disediakan SO.
Umumnya, sistem operasi menyediakan :
Manajemen
file
Manajemen
penyimpanan file
Mekanisme
integritas
DBMS umumnya memuat bagian berikut :
Database
engine, diantaranya mekanisme integritas
Sistem akses
Pengelolaan file melibatkan banyak subsistem penting
Manajemen
Perangkat I/O di Sistem Operasi
Device
driver merupakan bagian manajemen I/O dan juga merupakan lapisan
terbawah, berkomunikasi dengan perangkat secara langsung,
bertanggungjawab memulai operasi I/O dan memproses penyelesaian
permintaan I/O. Pada operasi file, perangkat yang biasa dipakai
adalah disk atau tape.
Sistem
File di Sistem Operasi
Sistem
file dasar merupakan interface utama dengan perangkat keras. Lapisan
ini berurusan dengan blok-blok data yang dipertukarkan antara sistem
dengan disk dan tape. Lapisan ini berfungsi dalam penempatan
blok-blok data di perangkat penyimpanan sekunder dan buffering
blok-blok data itu di memori utama. Lapisan ini tidak berkaitan
dengan isi data atau struktur file. Sistem file dasar merupakan
bagian sistem operasi.
Abstraksi
file dan direktori Sistem file memberikan abstraksi ke pemakai
berupa file/direktori. Pemakai yaitu manusia ataupun proses tidak
lagi berkaitan dengan blok-blok data melainkan beroperasi terhadap
abstraksi file dan / atau direktori.
Operasi-operasi
terhadap file dan direktori. Kumpulan system call dan / atau pustaka
untuk manipulasi file dan direktori.
Sistem
Akses di Sistem Operasi
Lapisan
ini menyediakan interface standar antara aplikasi-aplikasi dan sistem
file serta perangkat yang menyimpan data.
Metode-metode
pengaksesan yang paling terkenal, antara lain :
File
pile (pile file).
File
sekuen (sequential file).
File
sekuen (index-sequential file).
File
berindeks majemuk (multiple-indexed file).
File
ber-hash (hashed file).
File
multiring (multiring file).
Konsep
Pengelolaan File
Konsep
terpenting dari pengelolaan file di sistem operasi
File
Abstraksi
penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat
pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi,
serta mekanisme kerja perangkat penyimpan data. Terdapat beberapa
pandangan mengenai file:
Pandangan
Pemakai
Pemakai
berkepentingan memahami berikut:
Penamaan
File
Pemakai
mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file di sistem harus
mempunyai nama unik agar tidak ambigu. Penamaan
file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan yaitu:
Sistem
yang case-sensitive.
Sistem
membedakan antara huruf kecil dan besar
Sistem
case-insensitive
Sistem
tidak membedakan antara huruf kecil dan kapital. Saat ini, penamaan
file cenderung dapat menggunakan nama file panjang karena deskriptif.
Tipe
File
Terdapat
tiga tipe file di sistem operasi, yaitu:
File
Reguler
File
berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner. File ASCII
berisi baris teks. File biner adalah yang bukan file ASCII.
File
Direktori
Merupakan
file yang dimiliki sistem untuk mengelola struktur sistem file. File
direktori merupakan file berisi informasi-informasi mengenai
file-file yang termasuk dalam direktori itu.
File
Spesial
Merupakan
nama logik perangkat masukan/keluaran. Perangkat masukan/keluaran
dapat dipandang sebagai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan
operasi perangkat masukan/keluaran.
Atribut
File
Adalah
informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi
operasi-operasi yang dapat diterapkan. Atribut dipergunakan untuk
pengelolaan file.
Perintah
untuk Memanipulasi File
Merupakan
perintah yang dapat diberikan pemakai dibaris perintah ke shell
(command interpreter). Perintah-perintah tersebut dapat dikategorikan
menjadi :
Perintah
penciptaan file
Perintah
penghapusan file
Perintah
pengkopian
Perintah
penggantian nama
Perintah
manipulasi yang lain
Pandangan
Pemrogram
Selain
perlu memahami sebagai pemakai, pemrogram juga perlu memahami:
operasi-operasi terhadap file.
Pandangan
Perancang Sistem
Implementasi
pengelolaan file
Direktori
Berisi
informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan
penyimpanan. Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat
diakses dengan rutin-rutin di sistem operasi.
Pandangan
Pemakai Direktori menyediakan pemetaan nama file ke file. Informasi
terpenting pada direktori adalah berkaitan dengan penyimpanan,
termasuk lokasi dan ukuran penyimpanan file.
Beberapa
konsep penting yang dipahami oleh pemakai:
Hirarki
Direktori
Jalur
Pengaksesan (path-name)
Perintah-perintah
memanipulasi direktori
Organisasi
File
Organisasi
File adalah struktur logikal dari penyimpanan yang ditentukan dengan
bagaimana cara mereka diakses. Beberapa
kriteria performansi file dalam organisasi file:
Short
access time (waktu akses pendek)
Ease
of update (kemudahan pembaruan)
Economy
of storage (ekonomi penyimpanan)
Simple
maintenance (perawatan yang mudah)
Reliability
(ketahanan)
Tipe
File Organisasi ada 5 yaitu:
Pile(tumpukan)
Metode
ini menyetorkan record diterapka ketika tidak mungkin untuk mengatur
urutan logikal, ketika record tidak didefinisikan dengan baik dan
penggunaan file yang tidak tepat dapat diantisipasi. File umumnya
dibuat dalam mode ini dengan meinjau dokumen sesuai urutan
kedatanganya.
Lokasi
record dalam file juga dapat dicari berurutan sampai nilai yang
diinginkan tercapai. File dapat ditata ulang secara berkala namun
memperbarui tumpukan hanya dapat dilakukan dengan membuat file baru.
Sequential(urutan)
Dalam
metode berurutan ini record disimpan dalam urutan logis dari nilai
kunci utama mereka.
Pemrosesan
file berurutan ini secara konsep sederhana namun tidak efisien untuk
akses acak, sehingga metode ini cocok untuk record kecil.
Untuk
pembaruan file berurutan catatan record berada dalan urutan yang sama
seperti pada file master, kedua record tersebut dicocokan berdasarkan
catatan waktu kemudian menghasilkan record yang sudah diperbarui.
Terdapat
beberapa kekurangan dari metode ini diantaranya, redundansi data yang
cenderung tinggi, file acak yang tidak dapat ditangani, ketepatan
waktu yang memburuk dan tidak efisien untuk record besar karena
memerlukan banyak waktu untuk mengatur file.
Indexed(menggunakan
indeks)
Metode
ini menggunakan indeks, satu indeks dipertahankan untuk setiap kunci
atribut kunci dari record. File indeks berisi nilai dan alamat semua
record , dalam organisasi file metode ini memerlukan tiga jenis file
yang harus dipertahankan, file utama, file direktori dan file indeks.
ini berguna di mana daftar record dengan nilai atribut dan kunci
diperlukan.
Indexed
Sequential
Pengambilan
catatan dari file berurutan rata-rata memerlukan akses ke setengah
catatan dalam file, yang membuat tidak efisien dan sangat memakan
waktu untuk file besar. Untuk meningkatkan waktu respons kueri file
berurutan, jenis teknik pengindeksan dapat ditambahkan.Indeks adalah
satu set pasangan <kunci, alamat>. Pengindeksan mengaitkan
sekumpulan jumlah yang dapat dipesan, yang biasanya jumlahnya lebih
kecil atau propertinya, menyediakan mekanisme untuk pencarian yang
lebih cepat.
Tujuan
pengindeksan adalah untuk mempercepat proses pencarian. Indeks yang
dibuat dari sekuensial disebut sebagai sekuensial indeks. Meskipun
indeks dan blok Data disatukan secara fisik, kami membedakannya
secara logis.
Indeks
menyediakan akses acak ke catatan, sedangkan sifat berurutan file
menyediakan akses mudah ke catatan berikutnya serta pemrosesan
berurutan. Fitur tambahan dari sistem file ini adalah area overflow.
Fitur ini menyediakan ruang tambahan untuk penambahan catatan tanpa
harus membuat file baru.
Direct
Acces (akses langsung)
Indeks
akses berurutan cocok untuk data stok pembeli karena file-nya harus
diakses secara berurutan dan langsung, dan pembaruan dilakukan secara
berkala hingga menit informasi tidak diperlukan. Banyak aplikasi di
sisi lain, membutuhkan pengambilan tepat waktu dan pembaruan kedua
jalur untuk mempertahankan informasi terbaru.
Akses
langsung ke file metode akses berurutan besar yang diindeks (ISAM)
diperlambat oleh kenyataan bahwa indeks dan mungkin overflow area
harus dicari sebelum record yang diinginkan dapat ditransfer ke
memori utama. Meskipun pembaruan (ISAM) lebih buruk, file diperlambat
oleh kebutuhan untuk memperbarui indeks dan petunjuk dan untuk
mentransfer catatan dari area utama ke overflow area.
Metode
akses langsung telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan untuk
memperbarui dan mengambil data dengan cepat. Dalam pendekatan ini,
suatu algoritma digunakan untuk menghitung alamat record. Nilai kunci
primer adalah input ke algoritma dan alamat blok record adalah
output.
File
Sharing
File
sharing adalah praktik dari berbagi atau menawarkan akses kepada
informasi digital atau sumber daya, meliputi dokumen, multimedia
(audio/video), grafis, program komputer, gambar, dan e-books. Ini
adalah distribusi data atau sumber daya pribadi atau publik dalam
jaringan dengan berbagai tingkat hak istimewa berbagi.
File
sharing dapat dilakukan dengan beberapa metode. Teknik yang sering
digunakan untuk penyimpanan file, distribusi dan transmisi meliputi
berikut ini :
Removable
storage devices (penyimpanan yang dapat dihapus/dicabut, seperti
flashdisk, hardisk eksternal, dll)
Instalasi
server file hosting tersentralisasi di jaringan
World
Wide Web-oriented hyperlinked documents (dokumen yang saling
terhubung melalui situs web)
Distributed
peer-to-peer networks (jaringan peer-to-peer atau antar client yang
terdistribusi)
Terdapat
dua masalah yang akan muncul saat melakukan file sharing, yaitu
terkait hak akses dari file yang akan disharing dan pengelolaan
akses simultan(bersamaan).
Berikut
penjelasan terkait dua masalah tersebut :
Hak
Akses
None
Pengguna
tidak akan diizinkan untuk melihat isi dari suatu direktori yang
dibagikan.
Knowledge
Pengguna
dapat menentukan bahwa file ada dan siapa pemiliknya dan kemudian
dapat mengajukan petisi kepada pemiliknya untuk hak akses tambahan.
Execution
Pengguna
dapat memuat dan menjalankan sebuah program, tetapi tidak dapat
menyalinnya.
Reading
Pengguna
dapat membaca file untuk tujuan apa saja, termasuk menyalin dan
mengeksekusi file tersebut.
Appending
Pengguna
dapat menambahkan data ke file tetapi tidak dapat mengubah atau
menghapus apapun dari isi file.
Updating
Pengguna
dapat memodifikasi, menghapus, dan menambahkan data ke file.
Changing
protection
Pengguna
dapat mengubah hak akses yang diberikan kepada pengguna lain.
Deletion
Pengguna
dapat menghapus file dari file system.
Pengelolaan
Akses Simultan
Ketika
akses diizinkan untuk append atau update suatu file kepada lebih dari
satu pengguna, Sistem Operasi atau Sistem Manajemen File dituntut
menegakkan disiplin dalam pengelolaan akses suatu file. Pendekatan
brute force memungkinkan pengguna untuk mengunci seluruh file ketika
file tersebut sedang dilakukan pembaharuan. Butir kontrol yang lebih
baik adalah untuk mengunci catatan individu selama dilakukan
pembaharuan. Masalah saling pengecualian dan kebuntuan harus diatasi
dalam merancang kemampuan akses bersama.
Secondary/Physical
Storage Management
Media
penyimpanan sekunder ini berbeda dengan media penyimpanan primer
(jenis storage device). Untuk media penyimpanan primer itu sendiri
contohnya adalah Memory atau RAM (Random Access Memory) yang
fungsinya adalah menyimpan data yang akan diartikan dan dieksekusi
dengan prosesor. Nah memory di sini seringkali kita kenal di PC
(Personal Computer) adalah dalam bentuk seperti PCB (Printed Circuit
Board) kecil yang penuh dengan kombinasi kombinasi elektro yang rumit
di dalam nya. Walaupun kecepatan dari media penyimpanan sekunder
kalah cepat dengan media penyimpanan primer, media penyimpanan
sekunder mampu menyimpan lebih banyak data daripada media penyimpanan
primer dengan biaya yang sama. Media penyimpanan sekunder
kapasitasnya mengungguli jauh daripada kapasitas media penyimpanan
primer.
Adapun
beberapa contoh dari Secondary/Physical Storage Management :
Harddisk
Tugas
dari sebuah hard disk adalah melakukan penyimpanan. Semua yang
disimpan di komputer kita ada di sebuah hard disk. Bukan hanya
dokumen, gambar, musik, dan video. Program, preferensi, bahkan sistem
operasi, semuanya disimpan dalam hard disk komputer kita. Semuanya
yang dapat disimpan di hard disk diukur berdasarkan ukurannya. Ukuran
teks sangat kecil, sedangkan gambar lebih besar, musik bahkan lebih
besar lagi, dan videolah yang terbesar dari semuanya.
Hard
disk itu seperti skala. Tidak mengetahui perbedaan antarbenda yang
ada di dalamnya; hanya ukuran yang diketahuinya. Namun selain pon,
hard disk mengukur benda berdasarkan megabyte (MB), gigabyte (GB),
dan terabyte (TB.)
CD/DVD
CD
atau compact disc adalah sebuah piringan bundar yang terbuat dari
logam atau plastik berlapis bahan yang dapat dialiri listrik,
sehingga bersifat magnet. CD juga menyimpan data. Data direkam di
atasnya, kemudian dibaca dari disk dengan menggunakan kumparan
pengonduksi yang dinamakan head. Selama proses pembacaan, head tidak
bergerak sama sekali. Sedangkan piringan disk bergerak di bawahnya.
Disc terbuat dari bahan polycarbonate yang dilapisi dengan alumunium
karena permukaannya yang reflektif. Informasi dilacak dari CD dengan
menggunakan laser berintensitas rendah yang ditempatkan di dalam
optical disc player atau drive unit. DVD tidak jauh berbeda dengan
CD, hanya kapasitas nya saja yang membedakan. Kapasitas CD antara 650
MB hingga 1 GB, sedangkan DVD mampu menampung 4.7 GB hingga 17 GB.
Mobile
Storage
Perangkat
mobile pada umumnya dapat menyimpan informasi di tiga lokasi.Salah
satunya adalah memori internal. Memori internal pada perangkat mobile
terdiri dari RAM ( Random Access Memory) dan ROM (Read Only Memory).
Singkatnya, RAM adalah ruang memori pada perangkat mobile yang dapat
digunakan untuk menyimpan sementara informasi selama perangkat
melakukan tugas. Saat perangkat dimatikan, semua data dalam RAM
umumnya akan hilang. ROM umumnya pre-diprogram, sering dirancang
untuk melakukan tugas-tugas diskrit tertentu. Perangkat mobile juga
menyimpan informasi dalam SIM ( Subscriber Identity Module ) dan
kartu memory. terakhir, perangkat mobile dapat menyimpan informasi
tentang berbagai mesin dan perangkat lainnya yang berinteraksi dengan
perangkat mobile, termasuk server email, server dari selular penyedia
jasa ( untuk pesan teks), dan komputer pribadi.
Tape
Merupakan
metode menyimpan rekaman gambar dan bunyi dalam pita magnetik,
berbeda dengan film teatrikal. Akan tetapi kaset audio sudah jarang
kita temui saat ini karena banyak yang sudah beralih ke CD.
Floppy
Disk
Floppy
Disk ini seringkali kita sebut dengan Disket. Sekarang disket ini
tidak banya beredar, bahkan sudah dalam kategori kepunahan. Orang
lebih memilih menggunakan USB disk, dimana ukuran dan bentuk juga
lebih unggul. Floppy Disk ada 2 jenis, yang membedakan nya hanya
bentuk ukuran fisik dan ukuran data yang dapat ditampung. Kapasitas
disket yang paling umum adalah 1,44 MB (seperti yang tertera pada
disket), meski kapasitas sebenarnya adalah sekitar 1,38 MB.
ZIP
Disk
ZIP
Disk biasa juga disebut dengan ZIP Drive, pertama kali diperkenalkan
oleh Iomega dengan ukuran 3,5 Inch. ZIP Disk ini mempunyai kapasitas
yang cukup bervariasi, antara lain 100 MB, 250 MB, dan 750 MB. Tipe
ZIP Disk diciptakan dengan tujuan untuk menggantikan fungsi dari
Floppy Disk yang dirasa mempunyai banyak kelemahan dalam hal
kapasitas tampungan data, yaitu hanya 1,44 MB sedangkan di jaman
sekarang untuk ukuran sebuah lagu saja membutuhkan minimal 3 MB
lebih.
USB
Disk
Seringkali
kita sebut saja dengan sebutan USB. Media jenis ini dapat menyimpan
data berkisaran antara 128 MB hingga 1 TB.
Comments
Post a Comment